February 6, 2011

Situ Gintung—Riwayatmu Kini

     Telah tercatat oleh sejarah pada tahun 2009  tanggul Situ Gintung, Ciputat, Tangerang-Selatan, telah habis masa baktinya untuk membendung kumpulan air hujan. Ya, tanggul besar yang dibangun sejak zaman Belanda itu telah jebol, dijebolkan oleh penghuni tanggul itu sendiri. Naas, kejadian itu sungguh mengenaskan dan mengesankan.

    Dengar-dengar memang tanggul itu memang sudah tidak sekokoh dulu, wajar saja usianya sudah puluhan tahun. Pada saat itu curah hujan juga sangat tinggi, sehingga air melebihi permukaan tanggul dan tanggul tidak kuat lagi menahan tekanan air yang begitu besar.

     Beberapa jam sebelum tanggul jebol, penduduk setempat sudah mencoba memberitahukan kepada warga yang rumahnya akan dialiri air bah apabila tanggul ini jebol. Namun banyak penduduk yang tidak mengindahkan. Benar saja, menjelang subuh air bah sebanyak 1 juta meter kubik yang ditampung di lahan seluas 21 hektar berpesta pora menghantam perumahan padat penduduk dan membawa mereka ketempat yang tidak lagi terjangkau. Tercatat ratusan korban turut meramaikan peristiwa ini. Sangat disayangkan ternyata selama ini para ahli tidak merawat tanggul itu, sehingga kejadian ini terpaksa dihadapai saudara kita.


     Diakui para warga—bisa juga disebut para korban—pemberitahuan bahwa tanggul akan jebol tidak sampai didengar telinga mereka. Namun warga yang tinggal di sekitar tanggul Gintung sudah ada yang mulai mengungsi sejak malam hari. Karena sudah dari beberapa hari sebelumnya warga sekitar melihat batu-batu yang terpental dari tanggul dan merasa bahwa tanggul akan jebol.

    Hampir tiga tahun sudah kejadian ini berlalu dan masih menghantui sebagian keluarga yang menjadi korban. Saat ini tanggul besar itu sudah hampir berdiri dengan kokoh. Jalanan sudah dibuat kembali dan penduduk sudah dilarang untuk membangun rumah di sekitar tanggul tersebut.


     Bertepatan dengan hari libur Nasional—Tahun Baru Cina—aku mengunjungi tempat itu, terdapat jalanan yang dulu dilalui oleh air jebolan Gintung dan sekarang jalanan itu sudah berkonblok dan dilalui oleh sepeda-sepeda, motor-motor serta pejalan kaki. Batinku tergores menyadari bahwa jalan yang aku tapaki ini dulunya menjadi rumah mereka, tempat mereka merajut sejarah kehidupan, kenangan mereka tersimpan di kawasan ini, tapi sekarang kawasan  tersebut tidak bisa lagi mereka gunakan untuk menyambung kehidupan yang sama. Masih  terlihat rumah—saat ini sudah tidak bisa dikatakan rumah—yang telah bobrok akibat keganasan air bah dari jebolan tanggul, entah mengapa rumah itu tidak diratakan dengan tanah.

     Danau Situ Gintung terlihat besar dan luas sekali, bisa menjadi dua stadion sepak bola seukuran Gelora Bung Karno menurut perhitungan saya. Walaupun pekerjaan ini belum selesai, tempat ini sudah dijadikan objek wisata oleh beberapa warga, termasuk aku. Banyak juga keluarga yang ingin melihat ataupun duduk-duduk santai di sekitar danau yang masih kering, bermain sepeda di jalan baru serta berfoto

    Monumen untuk mengenang kejadian itu telah dibangun, namun sayang sekali saat aku menanyai para pekerja, tidak ada yang tahu apa nama monumen itu, yang mereka tahu hanya membuatnya. Direncanakan pada bulan Maret 2011 semua proyek Situ Gintung sudah selesai.

     Semoga tanggul yang sekarang ini dirawat dengan baik oleh pihak berwenang seperti Dewan Pekerjaan Umum (DPU) dan tidak akan pernah memberikan memori mencengangkan lagi kepada kita semua.


Danau yang kering


Jalanan Baru yang melintasi dari kawasan tanggul Situ gintung hingga Kampus UMJ, Tangsel (3/2)


Tanggul baru Situ Gintung


Pengunjung menikmati pemandangan Danau Situ Gintung yang masih kering


Jembatan darurat yang menghubungi jalanan antara aliran sungai.


Jalan baru


Monumen peringatan tragedi Situ Gintung


Pengunjung nekat melintasi tebing Danau Situ Gintung yang cukup curam


Pekerja yang sedang membakar sisa bahan tidak terpakai 

Share:

4 comments :

  1. Nice info n pic..
    Yah Da, foto yang potrait engga diputer tu, jadi miring ngeliatnya.. Hehehe... ^_^

    ReplyDelete
  2. tenkyu dit..
    udh di rotate :D

    ReplyDelete
  3. nice ay.. like this yg ini dewh... ^^

    ReplyDelete
  4. eeh agnes gw baru liat :)
    thnks yaa

    ReplyDelete