September 26, 2016

Baliak Kampuang

-Baca judulnya, jangan harap gw bakal nulis pakai bahasa Minang, karena gw ini kan Padang palsu :D -

Setelah hampir 12 tahun lamanya akhirnya gw menginjakkan kaki lagi di kampung tercinta kota Padang, tepatnya di Payakumbuh dan Lubuk Basung. Kota asli dari mana kedua orang tua gw berasal. Kepulangan ini memang sudah direncakan cukup lama, gw yang saat itu memang sedang ingin jalan-jalan memutuskan untuk ikut Mama yang kebetulan ada acara di Padang Panjang. Sebenarnya tidak banyak yang bisa diceritakan dari perjalanan ini, karena memang pergi bersama orang tua jadi tidak terlalu banyak meng-explore tempat baru. Lebih ke silaturahmi dengan saudara. 

Hari pertama kami tiba di Bandara Minangkabau, lalu kami dijemput oleh teman mama yang berdomisili di Padang. Beliau mengantarkan gw dan papa ke sebuah hotel di kota Padang yang berlokasi di dekat Pantai Padang. Pantai ini langsung terhubung ke laut lepas atau samudera sepertinya, jadi tidak bisa digunakan oleh wisatawan untuk bermain-main air apalagi berenang. Gw dan papa pergi mencari makan siang dan berjalan kaki di sepanjang pantai, saat itu terasa anginnya sangat kencang, kacamata sampai basah karena percikan air laut yang terhempas oleh angin. Pantai Padang ini juga disebut Taplau atau Tapi Lauik yang artinya adalah Tepi Laut, banyak pilihan restoran seafood dan penjual seafood segar di sepanjang taplau. Sementara itu mama pergi dengan temannya dan menginap di rumahnya. Sayang, gw gak motret Taplau ini karena anginnya kencang banget jadi malas mengeluarkan kamera dan takut basa terkena percikan air laut.

Lalu kami hanya berjalan-jalan ke pasaraya dan kembali ke Hotel. Esok paginya, gw memutuskan untuk mengunjungi Museum Adityawarman di Kota Padang. Saat itu kondisi museum cukup ramai dikunjungi oleh anak sekolah, turis lokal dan juga turis asing.

Museum Adityawarman
Share:

September 20, 2016

Perjalanan Singkat di Sebagian Jawa Timur

Short trip ini sebenarnya sudah terjadi lama sekali, sekitar setahun yang lalu tepatnya pada tanggal 20-24 Juli 2015. Baru gw post sekarang karena ya baru inget aja, baru nemu passion nulis lagi, udah nggak sok sibuk lagi dan mau memprioritaskan waktu ke hobi yang sempat terlupakan ini.

Gw berangkat bertiga sama sahabat yang biasa gw panggil conk, jon, babe, cuy, oitt tapi punya nama asli diberikan orang tuanya yaitu Putri. Teman perjalanan satu lagi namanya kokoh Harris, teman kantornya Putri, lelaki yang baru gw kenal di perjalanan ini, tapi sifatnya baik banget dan bisa dikategorikan gentlemen. Orangnya ringan tangan banget alias mau bawain koper-koper kita :p .

Pilihan lokasi saat itu jatuh ke kota Surabaya, dimana kita banyak bermukim di kota Malang dan akan melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo dan Gunung Ijen yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten BondowosoGw juga lupa kenapa waktu itu Jawa Timur menjadi pilihan kita, mungkin karena kota Malang terkenal dengan wisata kulinernya dan juga gw sama putri pengen banget ke Gunung Ijen untuk melihat blue fire yang cuma ada dua di dunia. Satunya di Kawah Ijen dan satu lagi berada di Islandia. Alasan lainnya naik ke gunung Ijen kan tidak seperti naik gunung beneran dengan segudang peralatan, tas carrier yang beratnya berkilo-kilo. Tetapi ke gunung Ijen lebih seperti treking dan buat ukuran gw ini sudah lumayan berat pendakiannya ditambah gak terlalu bersahabat dengan cuaca dingin. Namun sebaiknya kita tetap melakukan persiapan yang matang saat treking di Gunung Ijen, seperti membawa senter, masker pernapasan (biasanya disediakan oleh guide), menggunakan sepatu/sandal gunung, jas hujan, tenda serta perbekalan. Karena cuaca di sana yang gampang sekali berubah dan lebih baik antisipasi daripada sudah terlanjur terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat itu sempat timbul kekhawatiran perjalanan ini terpaksa dibatalkan karena sedang ada erupsi dari Gunung Raung, yang menyebabkan sebagian bandara ditutup. Tetapi karena kami orang-orang yang beruntung, tepat pada saat keberangkatan bandara dibuka kembali. Perjalanan ini tidak direncanakan dalam waktu yang cukup lama, hanya beberapa minggu sebelum hari H, tepat pada saat libur lebaran. Karena kami bertiga makhluk galau dengan masalahnya masing-masing yang saat itu sangat butuh liburan. Kalau gw menemakan perjalanan ini sebagai piknik Patah Hati, baru aja sutup dari hubungan sekitar 1,5 tahunan (tetep ya curpil-curhat nyempil :p ).

Share:

September 9, 2016

Hidup itu (masih) Pilihan #3

Halo,

Apakah masih ada yang suka mengunjungi blog ini? Jika ada terima kasih ya :)
Sudah hampir tiga tahun tidak ada tulisan atau foto apapun yang dipost di blog. Faktor malas, tidak menyempatkan ada waktu, tidak ada inspirasi menjadi kambing hitam penulis. Ada beberapa tulisan yang saat ini hanya mempercantik folder draft saja. Akhirnya bukan karena faktor rajin ataupun waktu, gw memutuskan untuk menambah isi blog yang bisa dikatakan mendekati jelek saja belum. hehe

Masih ingin membahas tentang kehidupan, karena jika ingin membahas tentang kematian gw belum pernah melaluinya. Inspirasi tulisan berikut datang dari tulisan sebelumnya dan tulisan lainnya. Ingin melakukan semacam napak tilas, evaluasi diri dan menilai (bukan menghakimi). Setelah membaca tulisan lama itu, terbersitlah pikiran "what if". Jika pilihan gw saat itu jatuh ke si A atau B akan seperti apa ya hidup gw sekarang? Bagaimana kalau akan lebih baik, lebih menyenangkan, lebih tepat dan lebih-lebih lainnya atau pun malah semakin lebih buruk.

Berbicara tentang pilihan dalam pekerjaan, saat ini gw bekerja di perusahaan yang begerak di bidang engineering consultant milik asing. Tepatnya gw ditempatkan di sebuah proyek pembangunan container terminal berlokasi di Utara-nya Jakarta. Sudah hampir empat tahun gw bekerja di sana. Pekerjaan yang tidak pernah terbersit sama sekali di pikiran, bahkan gw tidak punya pengalaman sama sekali di bidang tersebut. Tidak nyambung dengan jurusan kuliah dulu. Tapi ya begitulah segala sesuatunya dapat dipelajari asal ada kemauan.

Tentang pekerjaan ini, hmm bagaimana ya menceritakannya, gw pribadi menilainya biasa-biasa saja. Paper work, seharian di depan komputer, jauh berbeda dengan gw yang menyukai tantangan dan sesuatu yang berhubungan dengan mobilitas. Tapi ya sudah dijalani saja sambil bersyukur (menyukuri diri sendiri lebih tepatnya :p ).

Share:

October 8, 2013

Pasaraya: Sebuah Nama, Sebuah Cerita

Tulisan ini hanya bermaksud untuk sekedar berbagi cerita tanpa ada maksud menilai untuk menjatuhkan pihak manapun, serta hanya sebagai catatan kecil tentang sedikit perjalanan karir saya.

Enjoy!

Dimulai pada awal Tahun 2012, secara sembarangan saya melampirkan berkas-berkas CV dan Surat Lamaran di sebuah Bursa Kerja di kawasan Blok M. Salah satu tempat beruntung yang mendapatkan berkas tersebut adalah PT. Pasaraya Tosersajaya. Pada saat itu juga secara langsung disampaikan oleh mba-mba penjaga stand untuk langsung datang ke interview pada esok hari yang berlokasi di Pasaraya Grande Blok M. Dengan bodohnya sempat terbersit pikiran kalau Dept. Store tersebut masih ramai pengunjung.

Konon tempat ini pernah mengalami masa yang sangat jaya, yaitu sebelum meningginya tingkat persaingan dan perkembangan dari Dept. Store lain, mall-mall baru yang menggerogoti Jakarta dengan berbagai konsep yang fresh dan chick, juga jauh sebelum Yth. AL-Latief (owner & founder) mencoba mengembangkan sayapnya di dunia broadcasting. Mendirikian sebuah stasuin televisi bernama La-Tivi yang sekarang sudah menjadi TV One. Gosipnya bisnis TV ini yang menyerangnya balik perusahaannya di bidang retail.

Share:

November 21, 2012

Upah Minimum Provinsi

Halo! Cukup lama Saya tidak memposting apapun dalam catatan digital ini, alibinya karena kesibukan yang cukup menyita waktu dan merasa tidak mendapatkan inspirasi apapun untuk diceritakan. Yang pertama topik yang cukup menarik untuk dibahas mengenai sesuatu yang saat ini sedang menjadi trending topic yaitu Upah Minimum Provinsi (UMP). Saya pribadi mendengar kabar ini seperti merasakan semilir angin di tepi pantai menghempas wajah dan tubuh Saya, segar! Tuntutan ini ternyata menimbulakan efek domino, beruntun! Dikarenakan tuntuan buruh pada beberapa pekan lalu berupa kenaikan UMP sebesar 25-30%, yang tadinya sekitar Rp 1.500.000 menjadi Rp 2.200.000. Hal ini dirasa akan merugikan banyak pihak terutama pengusaha. Ya, orang-orang yang kekayaannya memang tidak akan habis dimakan tujuh turunan.
Share:

April 9, 2012

LinkedIn - Memudahkan Proses Pencarian Kerja

Dalam era globalisasi dunia yang semakin meningkat maka persaingan dalam mencari kerja pun akan semakin ketat dan sulit. Oleh karena itu Reid Hoffman dan rekan pada Desember 2002 membuat situs LinkedIn. Pendiri dari perusahaan ini adalah seorang Jeff Weiner yang dulunya adalah seorang eksekutif di perusahaan Yahoo. Secara keseluruhan website

Sebagian orang mengatakan bahwa jejaring profesional ini merupakan tempat untuk ajang pamer jabatan, tetapi hal itu tidaklah benar. Para head hunter memilih cara yang lebih efisien untuk mencari kepala-kepala emas tersebut. Tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk membuka lowongan di berbagai macam iklan lowongan seperti pada koran, situs online, maupun acara bursa lowongan kerja. Walaupun account untuk para head hunter itu biasanya berbayar, karena mereka tidak ingin para pelamar mengetahui bahwa mereka telah melihat LinkedIn milik kita.
Share:

March 13, 2012

Bursa Kerja: Ladang Emas Pencari Emas

Kamis (8/3), Universitas Indonesia (UI)-Depok mengadakan "UI Career and Schoolarship Expo XIII". Sebanyak 34 perusahaan dan 10 Universitas sudah siap menyambut pencari emas dan pencari ilmu .(list lengkap perusahaan dan universitas bisa dilihat di http://cdc.ui.ac.id/expo/). Sejak pukul 09.00 peserta sudah mulai memadati balairung UI dengan sebelumnya memberikan uang Rp 30.000 di pintu masuk dan menukarkannya dengan tiket beserta stempel di tangan. Rata-rata stand untuk melamar kerja lebih ramai daripada untuk mencari beasiswa kuliah. Lebih banyak orang yang ingin bekerja,mereka bersaing dengan ribuan orang dalam satu perusahaan yang sama. Bisa dibilang untung-untungan jika cepat dipanggil, karena bisa juga baru sebulan atau dua bulan setelahnya.

(Suasana UI Career and Schoolarship Expo XIII, foto: M. Iqbal Ichsan)

Ada dua sistem yang digunakan untuk melamar, yaitu memberikan CV hardcopy beserta data pendukung lainnya dan apply online melalui jobstreet.com. Beruntung bagi mereka yang sudah memiliki account dan memperbaharui data sebelumnya, karena bagi yang belum harus mengantri panjang di booth yang telah disediakan panitia. Sempat meragukan kenapa harus melalui jobstreet? bukankah itu sama saja dengan Saya apply dari rumah? Mungkin ada beberapa poin tambahan yang membedakan. Seperti ditulis keterangan bahwa ini adalah pesera di bursa kerja UI.

(Booth untuk registrasi dan update account jobstreet.com, foto: M. Iqbal Ichsan)
Share:

February 2, 2012

Perjalanan ke-23

Bertepatan dengan 23 tahun aku menikmati indahnya dunia, warga tionghoa juga merayakan tahun baru mereka yang mungkin saja juga indah. Tahun baru imlek atau juga bisa disebut gong xi fat choi. Pada tahun 2012 perayaan mereka sudah berlangsung sejak tanggal 22 Januari, meskipun tanggal merah di kalender nasional jatuh pada tanggal 23 Januari.

Kami pergi berlima ke daerah Tangerang, tepatnya ke Vihara Tanjung Kait, Mauk. Namun karena hari masih siang dan vihara juga sepi, mungkin karena letaknya bukan di tengah kota, kami memutuskan untuk pergi ke Pantai dekat sana. Sesampainya di pantai itu, teman Saya pun kaget karena yang ada di pikirannya adalah sebuah pantai dengan hamparan pasir putih, ternyata itu adalah pantai untuk para nelayan berlabuh. Pantainya bukan untuk turis, tidal terlalu bersih tetapi cukup memanjakan mata.



Share:

January 14, 2012

Kematian, Bisakah Menjadi Indah?

Kematian itu pertanda.
Pertanda hidup itu terbatas, tidak kekal dan kita tidak berkuasa mengaturnya.
Kematian itu duka.
Duka bagi yang ditinggalkan, yang diberikan kenangan oleh yang meninggalkan.
Kematian itu perpisahan.
Tidak akan pernah bisa ditemui, hanya ada di hati dan hanya bisa menatap sebongkah batu nisan.
Kematian itu indah...

Akhir-akhir ini Saya merasa sering diikuti oleh kematian. Banyaknya orang di sekitar Saya yang menemui ajalnya lebih cepat, membuat Saya sangat takut kehilangan orang-orang yang sangat dekat.
Perasaan seperti itu selalu menghampiri setiap pergi melayat.
Apa yang akan terjadi sama Saya kalau sampai hal ini terjadi?
Tidak kuat.
Share:

December 30, 2011

Singapore is a Fine City

Ambigu sekali kalimat itu. Bisa fine yang berarti baik--bagus atau fine yang berarti membayar denda. Slogan ini banyak terdapat di kaos oblong, gelas atau topi yang biasa dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh. Bisa jadi kedua kalimat itu benar maknanya, karena menurut saya negara ini sangat baik dari segi tata kota dan kebersihan, mereka juga menerapkan sistem denda untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh penduduk maupun wisatawan. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa kota ini menjadi serba teratur.

Membawa durian ke dalam kereta atau Mass Rapid Transportation (MRT) diwajibkan membayar denda sebesar 500 SGD, makan atau minum di dalam kereta juga dikenakan denda. Melanggar peraturan lalu lintas juga dendanya tidak main-main. Hampir di setiap lampu lalu lintasnya memiliki CCTV, jadi jika ada mobil yang melanggar, walaupun hanya batas kecepatan, siap-siap saja surat tilang akan segera menyambut anda di rumah. Bisa dikatakan negara ini tidak menganut sistem "peraturan dibuat untuk dilanggar". Walaupun memang ada sebagian kecil yang kecolongan melanggar.

Di stasiun kereta juga ada banyak sekali CCTV, jadi boleh saja masyarakatnya merasa aman dari tindakan kriminal. Saya sendiri sudah mencoba naik kereta dengan tas tidak direstling danjuga tidak dipeluk di depan (gaya naik kendaraan umum di kotaku), terbukti alhamdulillah tidak ada yang hilang. Kalau di kotaku naik kereta dengan pose tas sudah dipeluk masih bisa saja dijambret.
Kalau seperti ini apa yang bisa dikoreksi ya? masyarakat kita yang sudah terlalu miskin, tidak bermoral, kurang pendidikan atau kurang perhatian?

Ya sudahlah buat apa dipikirkan jika tidak ada pergerakan untuk perbaikan.
Begini saja, lebih baik Saya share beberapa gambar situasi di negara singapura.

Ini adalah suasana stasiun kereta dan di dalam kereta
Suasana stasiun bawah tanah MRT 27/11. Pada saat akhir pekan dan golden peak memang cukup ramai kondisinya, tetapi semua masih serba teratur.

Para penumpang menunggu kedatangan MRT dengan tertib.
Share: