August 29, 2011

#4 All I Wanna Do is Find a way back into Love ~~~

"Way Back Into Love"
(feat. Drew Barrymore)

[Verse 1]
[Drew Barrymore:]
I've been living with a shadow overhead,
I've been sleeping with a cloud above my bed,
I've been lonely for so long,
Trapped in the past,
I just can't seem to move on!

[Hugh Grant:]
I've been hiding all my hopes and dreams away,
Just in case I ever need 'em again someday,
I've been setting aside time,
To clear a little space in the corners of my mind!

[Chorus]
[Both:]
All I wanna do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
Ooo hooow
Share:

August 28, 2011

Damn! I Love Jakarta*


Jakarta kota kita tercinta! (katanya).
Masihkah kita bangga dengan Jakarta? Banggakah kita dengan kotanya yang semrawut? Yang terkenal sebagai raja macet dan segalanya yang berbau tidak sedap.
Tentu saja kita harus tetap bangga!

Kita tidak bisa mencintai sesuatu hal hanya karena kebaikannya saja, tetapi harus mencintai dari keburukannya juga, karena banyak pekajaran yang bias kita ambil dari situ.
Jangan kalau sudah ada yang buruk-buruk langsung ditinggalkan, seperti fenomena artis dan penggemarnya.
Share:

Reuni Ramadhan #2

Rasanya sudah lama sekali ya kita tidak bertemu, lamanya pertemanan kita dulu, menempuh ilmu bersama, susah-senang mengerjakan tugas kelompok, selama kurang lebih empat tahun.
Pertemuan hari itu rasanya menggemberikan. Terimakasih.
Tidak semua hadir memang, tetapi tak apalah—bisa dimaklumi.

Aku, Kamu dan Mereka rasanya tidak banyak yang berubah, apakah pertemanan ini memang nyata?
Mantan ketua kelas terakhir kami mengusulkan pertemuan besar ini, untunglah tidak ada yang masa bodoh. Semua antusias, walaupan memang Lo Lagi Lo Lagi.

Kawan,,tahukah artinya kalian bagiku? Kalian tampaknya telah mengenal baik sifatku yang mudah ditebak ini, tidak seperti aku yang sering kali tidak bisa memahami kalian.
Terimakasih ya.
Pergaulan yang kalian ajarkan, tanpa pamrih, semua terasa nyata hingga saat ini. Walaupun terkadang terjadi adu mulut, tetapi hal inimenjadi bumbu-bumbu dalam hubungan percintaan kita :)
Share:

August 7, 2011

Reuni Ramadhan #1

Bulan ramadhan sudah berjalan hampir satu minggu, biasanya sudah mulai banyak undangan untuk buka
puasa bersama. Mulai dari temen SD, SMP, SMA dan kuliah.

Minggu pertama ini dimulai dari ajakan buka bersama teman-teman SD. Gak lama si bareng-bareng sama mereka, cuma dua tahun terakhir, maklum waktu SD gue nomaden.
Berhubung meeting point ga jauh dari kantor, jadi ayo aja deh kumpul-kumpul.
Kayanya kalau bukan bulan puasa, ga ada lg event yang pas buat kumpul-kumpul, kan niatnya juga selama bulan puasa ini menjalin silaturahmi..hehe

(Ki-Ka) Tri, Dita, Aida












Share:

August 4, 2011

Saya

Jika ingin menggambarkan orang seperti apa ya saya ini, pasti saya susah sekali untuk merangkai kata per kata.
Saya ingin memulainya dengan suatu kata-kata yang fenomenal, tetapi saya ini kan bukan seseorang yang fenomenal.
Saya terus berpikir kata-kata apa yang pantas untuk diungkapkan, apakah saya tulis saja kalo saya ini adalah manusia yang berpikir? Karena daritadi saya di sini kan mikir terus..haha

Sering kali saat interview pekerjaan, pertanyaan yang pasti muncul adalah 'describe yourself please'.
Jeeeeng...apa ya yang harus saya katakan?
Biasanya saya memulai dengan menjelaskan umur, pendidikan, keluarga dan sehabis itu aaaa..errr..errrr

Kenapa susah sekali mendeskripsikan diri ini, apalagi kalau ditanya kekurangan dan kelebihannya. Apa yang teman-teman lakukan jika ditanyakan hal ini?

Sering kali, terutama pada saat-saat masih sekolah saya melihat tulisan atau mendengar "Saya adalah manusia yang sedang mencari jati diri."
Pertanyaannya mau mencari jati diri sampai kapan? Kalau udah umur segini masih bingung -___-

Saya sih untuk cari  amannya kalo ditanya kaya gitu kasih jawaban yang abstrak, ngambang, 50:50.
Nah lhoh apa itu artinya saya ini orang yang sedang galau?hehe

Hidup itu pilihan.
Hidup itu perjuangan.
Hidup itu harus penuh impian.

Saya ini orang yang banyak bermimpi, karena dengan mimpi itu kita menjadi pribadi yang optimis serta tidak mudah menyerah.
Orang terdekat saya telah membuktikannya, berhasil menggapai sejuta mimpinya.

Jadi, butuh keberanian untuk menjabarkan diri kita dan meraih mimpi kita.
Share:

August 2, 2011

Jakarta dan Pesakitan

Saya ini penggemar kendaraan umum, kemana-mana selalu mengandalkan bus.
Sudah murah, terkadang juga lebih cepat sampai karena sang supir yang membawa bus dengan ugal-ugalan. Melawan arus, tikung sana-sini, salip sana-sini, tidak perduli dengan badannya yang besar.

Saat si Komo lewat pun, para supir bus tetap saja membawa badannya dengan gaya masing-masing sekehendak hati. Terkadang saya ikut tertawa saat si supir bus melawan arus dan memotong antrian, sontak para supir mobil pribadi langsung mengklakson. Maklum sajalah supir bus kan memang mencari nafkah, dan penumpangnya pun banyak, jadi bolehlah menyelak sedikit para mobil pribadi yang isinya hanya satu atau dua orang.

Rasanya semrawut sekali ya jalanan ibu kota kita. Motor-motor sudah seperti kawanan  perompak yang suka mengambil jalur mobil dan tentu saja dengan gaya andalan--menyalip. Enak sekali menaiki motor dan bus di kala macet. Namun saat saya berada di posisi pengguna mobil pribadi hal ini sangatlah mengganggu dan nyaris mengancam.
Bayangkan saja jika para pengendara motor yang menyalip tanpa melihat kiri kanan tertabrak oleh mobil pribadi, siapa yang disalahkan? Bahkan tidak jarang saat saya berada di mobil pibadi dalam posisi diam, masih saja disundul oleh motor.

Kalau bicara salah menyalahkan, siapa yang mau disalahkan dalam posisi ini? Pemerintah? Masyarakat? Apa salahkan saja kota Jakarta yang terlalu padat penduduk, atau salahkan saja yang tidak melakukan program KB? sehingga penduduk Indonesia jadi meledak.

Sedikit melihat tata kota negara tetangga Singapura, wilayah yang kecil hanya 710.2 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 menurut wikipedia sebanyak 5.076.700. Bandingkan dengan kota Jakarta, luasnya hampir sama besar dengan negara singapura, 740.3 km2. Namun penduduknya mencapai 9.588.198.
Padat sekali kota jakarta kita ini, pantas saja pak polisi lalu lintas kesulitan menertibkan pengguna jalan umum. Pantas saja usaha pemerintah menambah armada Transjakarta sebanyak apapun, tampaknya tidak pernah mencukupi.
Mau bikin Mass Rapid Train (MRT) seperti Singapura, nanti kalo banjir gimana? Monorail saja di kawasan sekitar senayan terbengkalai.

Terlalu banyak tampaknya problematika Jakarta.

Itu tadi kondisi lalu lintasnya, penduduknya bagaimana? menengah ke atas tidak usah kita bicarakan. Menengah ke bawah saja tampaknya lebih seru.

Pulang kerja seringnya saya menaiki bus 72 Lb. Bulus-Blok M. Setiap hari pasti ditemani kawanan pengamen, kalo pengamen nyanyinya niat ikhlas ngasih 500 perak atau 1000. Tapi kalo yang nyanyi asal-asalan dan berbau ancaman, biasanya sih ngasih karena takut.Biasanya yang mengancam ini anak jalanan bergaya ala Punk. Makin banyak saja anak jalanan bergaya ala Punk, terutama di kawasan Lb. Bulus-Ps. Jumat (padahal depannya ada sekolah polisi wanita).

Saat mereka menaiki bus atau mikrolet saya langsung merinding, bukan karena bau badannya saja, tapi lebih kepada etika nya. Naik bus langsung teriak-teriak, nyanyi dengan nada mengancam. Kalau ga dikasih uang mereka malah maki-maki. Tidak jarang juga saat saya tertidur dibangunkan paksa oleh mereka agar memberikan uang. 

Tulisan di sini bukanlah bermaksud untuk mendiskriminasi Anak Punk, karena setahu saya Anak Punk asli tidaklah seperti ini. Mereka adalah kaum intelek yang mengedapankan masalah sosial, sebuah sub-budaya dan juga menjadi ideologi hidup. Aslinya mereka adalah kaum berpikir, yang memikirkan aspek-aspek politik, sosial dan ekonomi negaranya. Mereka mengalirkan aspirasi-aspirasi melalui lirik lagu yang sangat menyindir, dengan nada upbeat dan penuh dengan hentakan.
(Jika ingin lebih lengkap, open me)

Tapi yang saya alami di sini lain,  nadanya memang sama-sama upbeat, juga liriknya sama-sama menyindir negara kita, tetapi kenapa malah kami yang sesama masyarakat di ancam? Kenapa mereka harus memaksa meminta-minta? Bahkan pernah satu kali ada tiga sekawan anak ala Punk menaiki metro mini dan sangat rusuh. Gaya boleh mirip tapi  mungkin ideologi sudah tidak sepaham dengan leluhurnya. Mereka langsung saja berkoar dan menghentak-hentakkan kaki yang membuat seluruh penumpang kaget. Menggedor-gedor atap bus, bahkan hampir ingin memukuli supir bus, padahal supir itu tidak melakukan apa pun kepada mereka.

Saya jadi berpikir apa yang ada di pikiran mereka, kalo mau ngamen ya nyanyi aja yang bagus dan kreatif dengan menggunakan alat musik, jangan asal teriak-teriak dan mengancam. 
Bagaimana ini dinas sosial? bukannya ini juga merupakan tanggung jawab kalian? bukannya kaum muda seperti mereka harusnya ditampung, diberikan arahan dan diberdayakan sesuai bakat masing-masing?

Belum lagi akhir-akhir ini marak dengan larangan untuk memberi uang, barang atau makanan kepada pengemis. Lalu kenapa mereka tidak diamankan, kenapa masih banyak saja anak kecil berlarian di sepanjang kolong jembatan Lb. Bulus? Kalau ini sih diberikan karena iba, walaupun memang tidak mendidik. Lalu siapa yang harusnya mendidik mereka
Bukankah dalam pasal  34 UUD RI 1945 berbunyi Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Realitasnya?

Masa untuk menghindari ancaman mereka saya harus menaiki kendaraan pribadi? kalo gitu saya sama saja tutup mata dong seperti beberapa petinggi di negara ini? 

Begitu banyak pesakitan di kota Jakarta. Hai para petinggi apa tindakan kalian?
Share: